It impossible if i tell you the whole story of my bussines visit in semarang but some photos may be can help me to explain the adventure. cekidot
Dari kiri : Rakay Cekar Lambang Jaya Nusantara (Kadiv PSDM), Desy Sutanti (Staff Keilmuan), Iman Trianto (Kadiv Keilmuan), Erika Metriana Rasputri (Ketua Hima), Erryka Ramadhani Putri (Staff PSDM), Mutiara Anaking (Staff PSDM), Bayu Syailendra (Staff PSDM dan Ketua Panitia Bussines Visit)
mesra bersama nyonya meener
our inn
Selengkapnya...
Rabu, 22 Juni 2011
some photo of BUSSINES VISIT SEMARANG
Selasa, 14 Juni 2011
I LOVE MY NEW SHOES !
Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang selera saya terhadap penjagaan penampilan. Kalau memakai kata fashion tampaknya terlalu female dan terlalu kewanitaan.
Memang dari dulu saya menginginkan sepatu laki-laki yang slim karena tampilannya yang simpel dan tidak membuat kaki berat saat menggunakannya. Lagipula saya adalah laki-laki yang menyukai skinny pants namun skinny pants yang saya maksud disini adalah tidak ketat sehingga bikin kaki tercekik, namun celana yang sewajarnya saja namun tetap mengikuti bentuk kaki. Tidak cutbray maupun borju. Jadi apabila saya menggunakan sepatu slim, tampaknya saya terlihat lebih simpel dan luwes dalam berpenampilan.
Beberapa bulan yang lalu, saya sempat membeli sepatu slim converse warna merah. Karena beli via online dan dapat dikatakan membeli kucing dalam kandang, akhirnya sepatu yang saya harapkan tidak seperti kenyataan. Maklum saya membeli KW1 dengan harga Rp. 160.000,- , dikarenakan yang asli harganya mencapai Rp. 365.000,-. Warnanya merah gelap dan tingkat ketipisan alas sepatunya juga tidak masuk kriteria selera saya. Akhirnya sepatu tersebut terjual kepada teman saya dengan harga yang sama.
Hingga akhirnya beberapa minggu yang lalu saya mengantarkan ibu saya untuk berbelanja di suatu pusat perbelanjaan di Surabaya. Dan akhirnya saya melihat sepatu yang bisa dikatakan sangat memenuhi keinginan. Simpel dan cool, mungkin 2 kata itu yang bisa menggambarkan sepatu tersebut. Aku tidak henti-hentinya memandangi sepatu tersebut sehingga karyawan stan sepatu tersebut mengatakan "dicoba saja mas". Sepatu yang menurut saya keren ini mungkin harganya mahal dan cukup menguras kantong. Dengan PD akhirnya saya bertanya berapa harga sepatu tersebut. "135 ribu mas, ini barang baru jadi masih murah dan kualitasnya masih dijaga buat narik pelanggan, nanti kalau sudah banyak laku, pihak produsernya menaikan harga dan menurunkan kualitas". Dalam hati, mengapa jujur sekali orang ini, mungkin ini hanya salah satu siasat untuk membuat saya tertarik dan selamat mas, anda berhasil :D .
Akhirnya saya membeli sepatu tersebut karena memang sepatu tersebut memenuhi hasrat dan selera saya. Walaupun dipikir kembali sepatu harga Rp. 135.000,- tidak akan bertahan lama dan cepat jebol, semoga tidak dengan sepatu saya. Saya akan mencoba merawatnya dan tidak sembrono karena uang Rp. 135.000,- sangatlah susah untuk saya dapatkan. Akhirnya uang makan PKL saya yang menjadi korban. Tidak apalah, yang penting punya sepatu dulu dari pada kemana-mana pake sandal jepit.
Terima kasih pembaca, barakallah.
Selengkapnya...