Senin, 30 Mei 2011

Go TEMILNAS !!!



Selamat datang pembaca. Maafkan saya jika post saya terlambat dan selalu terlambat, karena untuk yang satu ini membutuhkan waktu lama untuk merangkai ceritanya, cerita hebat. Inilah kali pertama saya mewakili Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya dalam suatu event olimpiade ekonomi islam tingkat nasional bersama ke-9 teman yang terbagi menjadi 3 tim. Sungguh amanah yang teramat sangat berat. Tapi inilah amanah, kita harus senantiasa tawakkal dan terus ikhtiar.

Kisah ini berawal saat saya masuk dalam salah satu UKM yaitu AcSES (Association of Sharia Economic Studies) awal semester 4 lalu. Bisa dikatakan saya berada dalam lingkungan mahasiswa-mahasiswa yang cerdas dan berakhlak yang bisa dikatakan mereka adalah para pemuda pemudi yang tumbuh berkembang dalam peribadatan kepada Allah SWT. Subuhanallah.

Dengan melewati beberapa beberapa program bersama AcSES, tiba akhirnya pengumuman delegator GO TEMILNAS BANJARMASIN 2011 diumumkan. Pada awalnya saya pesimis bisa terpilih sebagai delegator AcSES GO TEMILNAS BANJARMASIN 2011 karena saya adalah mahasiswa program diploma 3 dan saya dapat dikatakan baru dalam organisasi tersebut, namun tidak disangka nama saya terpampang pada power point yang telah disiapkan oleh dewan pengawas AcSES, dan mereka mengatakan bahwa mereka yang terpilih menuju TEMILNAS telah mereka saring dan mereka rundingkan secara matang sehingga muncul nama-nama tersebut.

Sisa hari H akhirnya saya habiskan untuk belajar dan belajar, tutorial, belajar bersama, browsing sana sini, pinjam buku, dan sebagainya. Jadwal perkuliahan terkadang aku abaikan, dan aku menghabiskan waktu untuk membaca di perpustakaan karena memang saya adalah tipe orang yang tidak bisa belajar apabila suasana di sekitar tidak hening.

Hari H pun tiba, dengan penuh optimis dan semangat yang menggebu gebu bersama ke 8 teman saya, akhirnya kami berangkat menuju bandara Juanda Surabaya untuk segera meluncur ke bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin.



Kesan pertama saat menginjakan kaki di bandara Juanda maupun Syamsuddin Noor, jujur perasaan banggapun muncul karena bisa mewakili fakultas menuju event olimpiade ekonomi islam tingkat nasional.

Hari kedua berada di Banjarmasin, setelah melewati simposium dan mendengarkan pembicara-pembicara hebat yang beliau-beliau sangat ahli dalam bidang ekonomi islam di Gedung Sultan Suriansyah, akhirnya datanglah giliran saya dan ke 8 teman saya untuk menghadapi soal-soal olimpiade ekonomi islam bersama ratusan peserta lainnya. Mereka datang dari berbagai penjuru dengan satu tujuan yang sama dengan saya, yaitu memenangkan olimpiade ekonomi islam ini. Namun, tujuan yang sebenarnya dari TEMILNAS ini adalah bukanlah persaingan semata untuk piala atau mengaharumkan nama universitas, namun tujuan yang sebenarnya dari acara ini adalah menumbuhkan semangat kepada cendikiawan-cendikiawan muda untuk terus membumikan ekonomi islam.

Lombapun dimulai, dengan segenap pengetahuan yang telah saya pelajari selama ini bersama AcSES, soal-soalpun saya kerjakan dengan penuh ketelitian, 60 menit berlalu dan alhamdulillah saya berhasil mengerjakan sekitar 80% soal yang ada. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan dan kelancaran dalam lomba tersebut.



Esok harinya, kami menjalani tour yang telah dipersiapkan oleh panitia. Subhanallah, Allah benar-benar Maha Agung, Dia menciptakan segala sesuatunya yang ada di bumi dan di langit dengan penuh keberagaman. Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan?

Akhirnya hasil olimpiade akan diumumkan setelah menyantap hidangan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan, tim saya tidak masuk ke semi final untuk bersaing kembali memperebutkan juara. Semua hasilnya saya terima dengan lapang dada dan saya tetap bersyukur karena Allah telah memberikan nikmat yang teramat sangat luar biasanya kepada saya. Dan moment ini tidak akan saya lupakan seumur hidup saya.

Saat acara penutupan, dengan permintaan dari beberapa peserta untuk mengumumkan hasil olimpiade, tidak disangka tim saya berada di peringkat 20 dari ratusan peserta yang lain, sungguh tidak disangka. Inilah pertama kali saya bisa melihat nama saya yang ditampilkan melalui LCD di aula dekan universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin berada dalam pengumuman 20 besar event nasional. Tak ada satupun kata yang pantas saya ucapkan selain alhamdulillah dan ini merupakan hal yang menumbuhkan rasa percaya diri saya untuk terus menggali ilmu. Dan jangan lupa bahwa hakikatnya manusia mencari ilmu tujuan yang paling utama adalah untuk diamalkan.

Sekian pembaca, mungkin apabila saya jabarkan secara detail, jari-jari ini tak akan sanggup rasanya. Mungkin tulisan saya ini bisa memberikan inspirasi kepada para pembaca untuk terus mencari dan menggali ilmu dunia akhirat, walaupun hakikatnya 5 panca indera kita ini hanya dapat menggali secuil dari pengetahuan dan rahasia alam semesta yang ada. Alhamdulillah, semoga Allah senantiasa menaungi kita dalam perlindunganNYA, dan semoga kita menjadi manusia yang berilmu dan berguna bagi sesama. Syukron Kasiron.

0 komentar:

Posting Komentar