Semalam, saya dan saudara sepupu saya memutuskan untuk ke
sebuah warung kopi. Tempatnya cukup nyaman dan remang-remang membuat saya betah
disana. Walaupun jujur kopinya tidak begitu enak, bahkan tidak enak sama sekali
menurut saya. Namun karena ada fasilitas wifi, jadi membeli kopi hanyalah suatu
alasan bagi saya dan saudara saya. Melalui ipad, sayapun membuka twitter dan
seketika melihat timeline @felixsiauw yang sedang update tentang #MoveOn. Namun
yang membuat saya tertarik adalah ternyata beliau semalam telah update tentang
#UdahPutusinAja. Yang terlintas di dalam pikiran saya adalah mungkin beliau
menjelaskan dibalik kerugian berpacaran namun ternyata beliau menjelaskan jauh
lebih dalam daripada yang saya perkirakan. Saya berasa dihantam dalam tanda
kutip oleh tweet Ustadz Felix. Tiada yang ada dalam hati dan pikiran saya
selain penyesalan. Melalui postingan ini saya tidak akan banyak berbicara
tentang bagaimana perasaan saya ketika membacanya namun lebih ingin berbagi.
Silahkan disimak ya kuliah tweet dari Ustadz Felix tentang #UdahPutusinAja.
Bismillah
- teruntuk generasi Muslim pelanjut kisah Muhammad bin Abdullah dan pengemban risalahnya | kami bagikan cerita yang harus anda simak
- bagimu generasi akhir zaman yang hidup dimana banyak masalah dan miskin ulama | luangkan sejenak waktu akan apa yang akan kami paparkan
- setiap hari kami membuka email, dan datang kepada kami ratusan keluh kesah | cerita hidup yang tak pernah terulang masa
- ada 2 hal yang paling banyak diantaranya | juga paling menyakitkan untuk dibaca dan dijawab oleh kami
- bila ia datang dari yang masih sendiri, maka hubungan diluar nikah ceritanya | bila ia datang dari yang sudah bersama, selingkuh kisahnya
- bukan satu-dua-tiga, tapi ratusan bahkan jutaan diluar sana yang tak dijangkau mata | inilah penyakit masa kita, zina namanya
- mungkin engkau anggap ini berlebihan, mitos semata | engkau mungkin tidak akan menyadarinya hingga hal itu menimpa dirimu
- semua kisah mengerikan itu pada awalnya hanya candaan, mainan, coba-cobaan | yang dibungkus kelicikan bernama pacaran
- awalnya menyenangkan, awalnya seolah semua terasa indah | sampai terjadilah hal yang memalukan dan lelaki takkan mau tanggung jawabnya
- perlu diketahui wanita, tiada pria normal yang tak bernafsu saat dekat | "tidak" mungkin di bibirnya, namun "iya" adalah fitrahnya
- setan itu penguji, tidak perlu diuji, apalagi diberi kesempatan emas | khalwatmu berikan bukan hanya peluang, namun kepastian maksiat
- kata-kata mesra akan menuntut belaian, belaian menghantar pada kontak yg lebih intim | diawali dari kecil, begitulah maksiat
- lalu pada satu saat, bisikan setan akan kalahkan akal sehat | jiwamu telah dibeli setan, tak bisa kau kendalikan lagi jiwamu
- masyaAllah | kenikmatan sesaat pacaran kau tukar dengan kenikmatan dunia dan keabadian yang ditawarkan Allah padamu
- mungkin saat itu tak terpikir olehmu ujung peristiwa | namun setelah semuanya berakhir, akankah sedetikpun senang menghampiri?
- tangisan, rasa bersalah, rasa tak suci, tanggung jawab pada Allah dan orangtua dan anak-anakmu kelak? | kan menghantui seumur hidupmu
- setelahnya kau harapkan tanggungjawab lelaki? | lucu ya? kau harapkan tanggungjawab orang yang baru saja tunjukkan khianat pada Tuhannya
- pacaran memang tak jamin seseorang zina | namun kebanyakan zina dari sana asalnya | oh, kalau aku jadi kau, takkan kuragukan itu
- kau boleh membantahku dengan apapun rupanya | namun di hati kecilmu engkau tahu yang kusampaikan adalah benar adanya
- tertutup kemungkinan salah bagi Allah dan Rasul-Nya | maka kami hanyalah bertugas sampaikan kebenaran dan peringatan
- bilapun setelah pacaran engkau menikah | apa yang mau diharapkan pada lelaki yg habiskan muda untuk kejar kenikmatan dunia semata?
- tak perlu pura-pura terkejut bila ia melirik wanita lain | dia pelajari itu saat pacaran denganmu, berani lakukan maksiat
- jangan pula terpana saat ia berkata kasar | karena yang diinginkannya sudah didapat, dan jelas keinginannya itu bukan ridha-Nya
- terimalah bila ia lalaikan nafkah lahir-batin | karena tanggungjawab memang tak pernah dilatih pada saat pacaran denganmu
- wajar pula dia tak pernah membimbing dan mendidikmu dengan Islam | karena dulu diapun sulit mendidik dirinya untuk taat
- jangan harapkan imam yang baik bagi anak-anakmu | karena taat tak pernah berkawan dengan pacaran yang maksiat
- masyaAllah, tak ada maksud kami sampaikan ini untuk membuat takut | adalah karena rasa sayang kami pada Muslimah generasi berikut
- bila engkau rasakan salah pada apa yang kami sampaikan, segera berikan sepenggal nasehat agar kami dapatkan ampunan
- bila engkau temukan kebaikan pada susunan catatan, segeralah ambil tindakan untuk selamatkan masa depan |
#UdahPutusinAja - sekarang sebelum sesal menjelang, lakukan keputusan terbaik yang bisa kau ambil sebagai seorang Muslimah |
#UdahPutusinAja #UdahPutusinAja | pantaskan diri, penuhi kewajiban Ilahi | dengannya engkau bisa berharap pendamping terbaik disisi, dunia dan surga#UdahPutusinAja | jangan sampai engkau jadi budak maksiat, yg kesekian kalinya menyadari bahwa masa depan itu didapat dengan taat#UdahPutusinAja | ada hal yang perlu dicoba, dan ada hal yang jangan sampai dicoba, pacaran termasuk salah satu yang tak perlu dicoba#UdahPutusinAja | agar bisa engkau bawa harga dirimu seutuhnya saat bertemu dengan lelaki yg membawamu ke mahligai pernikahan#UdahPutusinAja | one sin leads another, satu dosa akan menyeret 1000 dosa yang lain | sudahi sebelum semuanya terlanjur
1 komentar:
Amin ...
Posting Komentar